Kata-kata Bijak Pahlawan Nasional

10 November merupakan hari pahlawan bagi bangsa Indonesia. bagi kita generasi muda hari pahlawan merupakan momentum berharga untuk merefleksikan diri kita. Sudah sejauh mana perjuangan kita dalam berjuang.
Perjuangan tidak harus kita artikan dengan peperangan. Lebih dari itu perjuangan bisa dimulai dari hal yang terkecil, seberapa besar pengorbanan kita untuk keluarga, masyarakat dan bangsa kita.
Kemerdekaan yang kita rasakan sekarang merupakan hasil jerih payah para pejuang kita dalam memperjuangkannya. Mengenang para pejuang dan meneladani jerih payah mereka adalah suatu keharusan.
dalam rangka memperingati hari pahlawan ini, plazarejo akan memberikan sedikit kata-kata bijak yang dihimpun dari berbagai sumber. Dengan kata-kata bijak tersebut, diharapkan dapat memompa semangat kita dalam berusaha dan berjuang.

Berikut Cuplikan beberapa kata-kata bijak dari Pahlawan Nasional Kita :



Ir. Soekarno

“Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, berikan aku 1 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia”

“Jadikan deritaku ini sebagai kesaksian, bahwa kekuasaan seorang presiden sekalipun ada batasnya. Karena kekuasaan yang langgeng hanyalah kekuasaan rakyat. Dan diatas segalanya adalah kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa.”

“Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun”.

“Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya.”

“Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.”

“Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka.”

“……….Bangunlah suatu dunia di mana semua bangsa hidup dalam damai dan persaudaraan……”

“Janganlah mengira kita semua sudah cukup berjasa dengan segi tiga warna. Selama masih ada ratap tangis di gubuk-gubuk pekerjaan kita belum selesai ! Berjuanglah terus dengan mengucurkan sebanyak-banyak keringat.”

“Janganlah melihat ke masa depan dengan mata buta! Masa yang lampau adalah berguna sekali untuk menjadi kaca bengala dari pada masa yang akan datang.”

“Apakah Kelemahan kita: Kelemahan kita ialah, kita kurang percaya diri kita sebagai bangsa, sehingga kita menjadi bangsa penjiplak luar negeri, kurang mempercayai satu sama lain, padahal kita ini asalnya adalah Rakyat Gotong Royong”

“Aku Lebih suka lukisan Samodra yang gelombangnya memukul, menggebu-gebu, dari pada lukisan sawah yang adem ayem tentrem, “Kadyo siniram wayu sewindu lawase”

“Laki-laki dan perempuan adalah sebagai dua sayapnya seekor burung. Jika dua sayap sama kuatnya, maka terbanglah burung itu sampai ke puncak yang setinggi-tingginya; jika patah satu dari pada dua sayap itu, maka tak dapatlah terbang burung itu sama sekali.”

“Berikan aku 1000 anak muda maka aku akan memindahkan gunung tapi berikan aku 10 pemuda yg cinta akan tanah air maka aku akan menguncang dunia.”

“Aku tahu bagaimana kecintaanmu pada tanah air. Kuhargai semangatmu yang berkobar-kobar itu. Tapi hanya itu yang hamu miliki. Engkau harus bijaksana dan bekerja dengan kepala dingin”


Mohammad Hatta

”Betul, banyak orang yang bertukar haluan karena penghidupan, istimewa dalam tanah jajahan di mana semangat terlalu tertindas, tetapi pemimpin yang suci senantiasa terjauh daripada godaan iblis itu”.

“Memang benar pepatah Jerman: Der Mensch ist, war es iszt, artinya “sikap manusia sepadan dengan caranya ia mendapat makan”

“Berpuluh-puluh pemimpin kita yang meringkuk dalam bui sengsara dalam pembuangan di Boven Digul, dengan tiada mempunyai pengharapan akan kembali lagi. Berapakah diantara saudara-saudara yang masih kenal akan nama-nama mereka?”

“pahlawan yang setia itu berkorban, bukan buat dikenal namanya, tetapi semata-mata untuk membela cita-cita”

“Untuk mencapai cita-cita yang tinggi manusia (pahlawan) melepaskan nyawanya pada tiang gantungan, mati dalam pembuangan, tetapi senantiasa menyimpan dalam hatinya yang luka wajah tanah air yang duka”

“saya menyebut satu nama yang patut menjadi kenang-kenangan buat selama-lamanya: Tjipto Mangunkusumo, yang meninggal kemaren pagi dalam usia 58 tahun. Sejarah hidupnya mudah diterangkan dengan beberapa kata saja: jujur, setia, ksatria, berjuang, berkorban, pembuangan, penyakitan”


 

0 Response to "Kata-kata Bijak Pahlawan Nasional"

Posting Komentar